insomnia!

Monday, November 21, 2005

How I found my Religion


There was time when I was so lost. U name it dude, whatever shit out there, I took. I did. Si gue bener-bener -at that time- had no idea about God, sin, heaven, hell whatsoever. Lucky for me, I got a cousin who keeps telling me too see things differently. Do things differently. Spend life wisely. Pasteh, awalnya mah si gue lempeng! Masup telinga kiri, keluar telinga kanan duong! Until one day my cousin came again with different strategy. Being an IT-addict, si gue bener2 ngejunjung tinggi yang namanya logika (logics). Sebab, semua hasil kerja gue diawali dengan merancang the logics. Mungkin itu yg bikin gue gak terlalu care ama the concept of religion, soalnya dari jaman gue kelas nol besar ampe tamat sma, pelajaran agama yg gue dapet selalu di awang-awang, nggak membumi gitu lho (termasuk privat-privat yang guru ngajinya dateng ke rumah). Sama, semua bullshit, gak pernah bisa jawab pertanyaan-pertanyaan gue pake cara yang gue paham. Mungkin ini salah satu kesalahan sistem pendidikan kita ya, makanya makin banyak manusia-manusia kagak melek agama di negara kita. So, I decided, it's all crap! Buat gue, when something can not be explained, then it is not true! No matter what! So, thank God, Allah ngirim salah satu penolong-Nya dalam wujud my cousin (kang Endih, makasih ya!).

Guys, inti dari apa yang kang Endih jelasin ke gw yaitu tentang konsepsi Islam secara umum. Dijelasin secara lugas n "translated" into the languages I speak. Pendeknya, Islam dianalogiin ke dalam dunia komputer yang emang gw paham bener logikanya. Sebelum si gw mulay, gw pikir ini adalah subjek yang bisa jadi tergolong "sensitif". So, please, harap dicatet: di sini si gue gak bermaksud mengajarkan sesuatu "aliran" whatsoever. Ini cuma sebuah cerita. Kalo ada yang ngerasa cerita ini ngebantu pemahamannya tentang Islam, alhamdulillah. Tapi kalo ada yang keberatan, atau mungkin ngerasa "terhina", maapkan daku saudaraku! That is NOT my intention.

OK, let's start. Intinya kang Endih ngejawab beberapa pertanyaan si gue berikut ini:
1) What is manusia?
2) What is roh?
3) What is Islam?
4) What is Al-Quran & Al-Hadits?
5) What is Syahadat?
6) Why we have to do shalat 5 waktu?
7) What is zakat?
8) Why we have to do puasa?
9) What is zikir?
10) Why we have to go Jum'atan?

U see guys, itu adalah pertanyaan-pertanyaan yang bertaun-taun gue tanyain ke bermacem-macem kalangan (mulai guru ngaji, ustadz, kiai). Itu pertanyaan yang bertaun-taun jawaban atasnya gak pernah bisa gue terima, ngambang, di awang-awang. So, after thinking for a while, kang Endih ngejawap pertanyaan gue itu kayak gini:

MANUSIA is the hardware. Seperti juga jenis-jenis hardware di dunia komputer yang merupakan kombinasi dari beberapa komponen (mainboard, processor, memory, harddrive dll), manusia juga bisa dibedain berdasarkan "kualitas" nya. Ada yang keluarga Intel Pentium, AMD dll. So bisa kita analogiin bahwa yang jadi prosesor kita adalah gabungan dari hati n otak, hard drive kita adalah bagian lainnya dari otak, sensor-sensor kita ada 5 (beberapa varian ada yang punya 6 sensor), dst. In this case, tubuh kita adalah sebuah super komputer yang punya kecepatan proses sangat tinggi.

ROH adalah daya (listrik) untuk mengoperasikan hardware di atas. Mirip dengan listrik, roh juga gak bisa kita liat, tapi bisa kita rasa (gak percaya? coba deh eluh colok itu stop kontak pake jari telanjang ambil nyeker, dijamin lo tau bener gimana rasanya "roh" versi 220v). Roh ini yang bertanggung jawab atas nyala-matinya si hardware. Kita idup dan "beroperasi" karena adanya roh ini "mengalir" di seluruh jaringan tubuh. Sekali stop kontak eluh dicabut, maka eluh pun koit, karena gak ada roh di lo punya sistem.

ISLAM adalah Operating System (O/S). Seperti di dunia komputer, ada beberapa O/S yang bisa diinstall di sebuah sistem hardware (Islam, Kristen, Hindu, Buddha etc). In this case kita pasang O/S Islam. Kita analogiin sebagai MS Windows XP aja (why Windows? Why not Linux? sorry dude, no offense, no hidden agenda, ini mah biar gampang aja neranginnya --gitu kata kang Endih). OK so kita udah punya Hardware + Daya Listrik, nah sekarang untuk lebih mendayagunakan keduanya kita perlu nginstall O/S kan? Maka diinstall-lah O/S ini. O/S ini kemudian bertugas buat memanage semua sumber-daya yang ada di hardware kita, ngasih driver yang paling pas buat semua peripheral-peripheral di sistem kita, nyalin online help-file (nurani!) yang bisa kita akses setiap saat, masang aplikasi-aplikasi standar sesuai usia kita (misalnya aplikasi berjalan, berbicara, melihat, meraba, dsb). Sesuai perkembangan si hardware (yang secara berkala di-upgrade secara otomatis: misalnya usia 8 bulan peripheral cuma mampu dipake ngerangkak, usia 1 taon lebih bisa berdiri, terus berjalan, terus bisa lulumpatan ngudag langlayangan --jang! jang! kade katabrak!) maka O/S ini pun juga ikut diupgrade (misalnya driver untuk kaki dari versi ngorondang ke versi berdiri terus ke versi berlari dst). Dalam perkembangannya, kita kemudian juga memasang aplikasi-aplikasi non-standar lainnya: misalnya aplikasi sekolah, aplikasi nyetir, aplikasi bekerja, dsb. Tapi dalam perjalanannya kadang-kadang aplikasi yang kita install gak selamanya baik, ada juga yang bersifat ngerusak n bikin beberapa files di O/S corrupted, misalnya aplikasi mabok, aplikasi judi, aplikasi "begituan", aplikasi ngabohong, aplikasi korupsi dll. Nah, pada prinsipnya, even pada hardware yang udah diinstall O/S Islam ini ternyata banyak juga aplikasi-aplikasi jelek yang bukan aja ngerusak O/S tapi bisa juga ngerusak O/S yang ada di hardware-hardware lainnya di network kita (misalnya babaturan, keluarga, kabogoh dll). Yang parah kalo ternyata ada juga virus yang masup ke O/S kita, lebih-lebih yang bersifat trojan yang diem-diem terus-terusan ngerusak file-file yang ada di O/S kita sambil "melaporkan diri" ke server pembuatnya (baca: syaiton) tentang status kerusakan yang udah dibuat. Beda dengan O/S yang emang dibuat dalam bentuk "baku", virus-virus ini terus-terusan di develop di fasilitas Reasearch & Development super canggih yang dimilikin ama sang Syaiton, yang dari ke hari selalu berusaha nyari metode baru buat menginfeksi O/S kita. Sebenernya sejak O/S kita diinstal, di situ udah termasuk aplikasi anti-virus yang udah bundled ama O/Snya, tapi untuk bikin anti-virus ini selalu updated, ya kita harus secara berkala ngedownload virus definition file yang baru. Gimana caranya? Ntar dibahas di bawah, makanya baca terus!

AL-QUR'AN adalah O/S Manual Book n AL-HADITS adalah Refference articles. Selain online help yang bundled ama O/S (dalam bentuk nurani), tersedia juga Manual Book (Al-Quran) n refference articles (Al-Hadits) yang bisa kita jadiin sebagai panduan untuk ngegunain O/S yang terinstall. Manual Book ini terdiri atas bab-bab yang bisa kita lihat sesuai kebutuhan, misalnya saat kita ingin tau gimana source code untuk ngejalanin aplikasi Al-Fatihah. Ada juga pelengkap manual book yang dinamain TAFSIR. Disitu biasanya tertuang penafsiran-penafsiran atas bab-bab atau source code aplikasi tertentu. Jangan salah, O/S kita bakal tetep jalan sekalipun tanpa kita ngebuka manual book atau refference articles. Tapi kalau kita ingin tau HOW it SHOULD work, then just consult those books!

SYAHADAT adalah kombinasi dari username + password. Pingin jalanin O/S? Login dulu! Untuk login u'll need the username + password dude! So basically, everything starts here, where you actually authenticate yourself as the user of the system.

SHALAT 5 WAKTU. OK guys, here's the important thing. Apa yang bikin lo ngerasa tenang saat pake sebuah O/S? Certainly, jawabannya adalh its customer service! Kenapa Windows masih tetep jadi O/S pilihan (this one is refered to the real world!)? Karena customer servicenya tobs! Pernah pake aplikasi "Windows Update"? Ini adalah aplikasi yang sekali lo aktifin, maka dia akan memeriksa system + O/S lo and membandingkan dengan yang ada di "server". Kalo apa yang lo punya outdated, maka secara otomatis aplikasi ini ngedownload n nginstall di lo punya system. Gimana implikasinya thd apa yang lagi kita bahas? Simpel. Shalat 5 waktu adalah sarana kita "melaporkan" diri kita (FYI: masing2 hardware punya IP masing-masing!) ke Sang Super Server. Jadi basically kita wajib "dial-up" sebanyak 5 kali sehari, masing-masing sesuai protokol yang udah ditentuin (ada yang 2 rakaat, 3 rakaat & 4 rakaat). Disamping itu ada juga proses dial-up yang boleh kita lakuin diluar ke 5 waktu wajib dial itu. Apa yang kita dapet dari kegiatan "dial-up" n lapor diri ini? RASA AMAN, karena kita tau bahwa system kita selalu terupdate, kita selalu dapet driver-driver terbaru dst. Waktu dial-up ini juga bisa kita manfaatin untuk ngelaporin terjadinya "anomali" atau masalah-masalah yang kita alamin ke Sang Super Server, yang akan selalu bikin kita ngerasa tenang karena kita tau bahwa segala yang kita rasa "bermasalah" udah kita laporin. Dari sinilah maka kemudian akan timbul suatu keyakinan (FAITH) bahwa O/S kita berjalan dengan semestinya. Demi suksesnya proses dial-up ini, gak bisa kita lakuin serampangan coy! Ada protokolnya! Antara lain meriksa kebersihan semua "soket-soket" yang ada di peripheral kita (ini refered to Wudlu), ngirim dial-up username + password yang tepat (refered to: niat), n pada waktu yang telah ditentukan (otherwise your connection wont be counted). Ini makanya Shalat 5 waktu disebut sebagai TIANG AGAMA. Karena dengan rutin ngelakuin DIAL-UP, keyakinan kita (FAITH) atas O/S yang kita pake semakin kuat.

ZAKAT. Berapa banyak jumlah file yang ada di system lo? Berapa banyak yang sebenernya gak terpakai? Berapa banyak yang sebenernya merupakan bagian dari aplikasi yang terinstall di system punya orang lain? Gimana cara lo ngatur file-file lo? Gimana struktur fisik dari seluruh file lo? OK. Zakat adalah System Clean Up. I think the term is self-explainatory. U need this to clean up your system from redundant files.

PUASA. OK so u know that you fill your system with bunch of files and applications for 11 months. So in this particular months, u need to do some "file filtering". Di sini eluh bener-bener ngebatasin n meriksa dulu file-file apa aja yang mau lo input ke lo punya system. While doing so, sekalian lo punya waktu untuk nganalisa aplikasi-aplikasi mana aja yang sebenernya gak lo perluin, n lo bisa lebih gampang ngedeteksi virus-virus n trojan karena servernya (si syaiton tea) lagi down the whole month, so bakal lebih gampang buat lo utk ngedeteksi n get rid of those viruses and trojans. Kalo lo berhasil ngejalanin proses ini, at the end of the month your O/S and your system will be "reborn", cleaner than ever before.

ZIKIR is pinging (u know pinging rite... throwing some bytes of data to certain IP and listen to the response?). By pinging with the correct data format you'll get the response from the designated IP. The more you ping the more you get responses. Other ways to describe it is to keep your system hooked to the Super Server.

JUM'ATAN (Friday Prayer). Di atas gue nyebut-nyebut tentang gimana caranya ngedownload virus definition file yang baru kan? Nah, ini salah satu caranya. Kita ndenger ceramah Jum'at, berarti kita lagi download virus definition file. File ini kita perluin untuk bikin bundled anti-virus yang kita punya lebih efektif nangkal virus n segala jenis trojans. Selain itu, dengan ngelakuin dial-up secara kolektif, kita dikasih bandwith 40x lebih gede daripada kalau kita dial-up sendiri-sendiri. Asik kan?

OK guys, this is how I found my religion. Sekali lagi, si gue nggak ada maksud untuk mengajak siapapun untuk sependapat ama si gue. But hey, it worked for me! So who knows it will work for some other logical geeks out there?

Many thanks to kang Endih. You opened my heart.

Saturday, November 19, 2005

A Tribute to Mommy

Kali ini si gue pipilueun. Seabis ngebaca Blognya neng Tata disini, si gue jadi pingin juga nulis something bout my beloved mom. Well, she's gone (may God bless your soul in heaven Mom). It's been 10 years, two months and 1 day since she passed away. Sepuluh taun? Rasanya baru kemaren. Si gue masih bisa ngedenger my dad called that morning and sez "Ndy, Mamah udah nggak ada". I can still remember how crazy I was that day because I could not get a plane ticket to rushly go home to Bandung (Mr. Gatot and everyone at the hotel, thanks for your enormous effort to get me a ticket that day!). I can still remember not hearing any words Nino said to me on the way from the airport to our home (Nino, you're a trully good friend!). Si gue masih inget lantunan surat Yasin waktu gue nyampe rumah, can still feel my friends shaking my hands and give me hugs, I remember doing shalat jenazah, I can still see your smiling face Mom. Masih kedengeran suara sirine ambulance all the way to the graveyard. I remember the smell of the soil when we lower your body to the grave. I can still recall my sisters cried (Wieda, Anne, Thalia, sorry for not being a good brother). We were the last ones to leave the graveyard that sad evening. God, I miss you Mom.

Nyokap gue, she was a living example of what so called "perfection". She was always there for us, her children. The best cook I ever known (always made my friends ask me to "bring them home with me" just to have dinner). Nyokap gue, super woman yang rela ngelakuin hal-hal "super" during our hard days. Nyokap gue, yang gak pernah ngeluh sampe akhirnya ketauan punya kanker stadium 3 (Mom, why did you do that to yourself!). Nyokap gue, yang gak pernah bilang apa-apa soal sakitnya ngejalanin kemotherapy (yg menurut dokter sakitnya "beyond imagination"). Nyokap gue, yang selalu nyuruh gue balik lagi ke Jogja tiap-tiap akhir minggu gue sengaja pulang & nemenin di rumah sakit. Nyokap gue, yang bikin gue bangga karena sampe saat ini semua orang selalu inget semua kebaikan-kebaikannya. Nyokap gue, yang bikin orang-orang ikut merhatiin gue & my sisters karena "pingin bales kebaikan mamah kamu dulu ke kita-kita..". Nyokap gue, yang selalu jadi "bonding element" di keluarga gue. Nyokap gue, yang setelah kepergiannya keluarga gue jadi keilangan "bonding element itu (n jadi "sibuk" sendiri-sendiri). Mom, I wish you were here with the family.

Mom, will you ever be proud of me? Of what I've become? It's been difficult without you Mom. Dulu gue anggap pepatah "surga di bawah telapak kaki Ibu" cuma kiasan doang. But now I know Mom. It's been so much more difficult without you. Things are different. I remember everyday when I was going to werk you always said those simple sentences "Sok atuh dido'akeun ku Mamah sing lancar..". Such a simple words. But since you're gone, I know for sure that those words was "the magic words" that made everything was easy. Now things not as easier as it was Mom. Look at me. I'm 32 years old now. And I don't know which way to go. However, I fulfilled my promise to you Mom. I kept watch as Anne & Thalia grow. I helped them finish their study. I gave them the bless in their marriage. I did what you asked me to do Mom. I did it. But why do I still feel the pain? I'm here Mom, thousand miles from home, trying to do my life the way you always taught us. Will you ever be proud of me?

I don't know if I ever come back home Mom. What's home? Where's home? There's no such thing as "home" for me no more. I guess my part back there is over Mom. Your youngest daughter has been married and gave you a cute healthy grandson. So my part back there is over. Now I continue my journey. I want to explore the world Mom. You taught me not to fear to go anywhere, like you once did when you're young. So I go again. Only this time, I dunno if I'll be ever come back home. Anyway, what's home? Where's home? So I'll keep on searching Mom. I'll keep on searching, keep on moving till I find my "home". I promise Mom, I'll make you proud of me someday.

Dad, sorry for being such a notorious son. It's not about you. It was me.


Morale of the story:
Guys, kalo nyokap lo masih ada, please be kind to her. Jangan sia-siain anugerah Tuhan itu. Jangan terlambat sadar bahwa nyokap adalah hal penting yang harus selalu kita utamain. Jangan kehilangan kesempatan untuk ngebales apa yang yang udah nyokap kita lakuin buat kita (in fact, nggak mungkin akan pernah bisa kita bales). Jangan jadi gue, jiwa yang terkatung-katung.

My love to you Mom. May God always bless you in heaven.

Dedicated to the beloved Hj. Detty D. Garna (6/8/1943 - 18/9/1995)

Soulmate, what the hell is the meaning of it

Pernah denger duong kata "soulmate" (basa sundana: omet). Menurut wikipedia, pengertian soulmate adalah 1) a term sometimes used to designate someone with whom one has a feeling of deep affinity, friendship, love, strong intimacy or compatibility, 2) people with whom one has made a connection, 3) a popular romantic belief that there is only one true soulmate. Kunaon si gue ujug-ujug ngeBlog tentang soulmate? Kebeneran si gue dapet FS message yang isinya kira-kira nanya ttg what is the meaning of soulmate to you? Do you believe in it?. Pertanyaannya mah simpel, tapi buat ngebales message itu si gue ngabisin waktu yang lumayan buat mikir n merenung.

Okeh, balik ka si omet, kalo kita telaah pengertian omet menurut wikipedia, kira-kira pengertian omet itu adalah seseorang temen kita berbagi perasaan (cinta, persahabatan, dan sejenisnya). Seseorang yang "nyambung". Omet di sini bisa pacar, temen, ortu, atau pasangan idup kita. Si gue gak akan ngasih pengertian lain, soalnya menurut si gue definisi omet versi wikipedia itu udah mewakili apa yang kira-kira si gue ngerti ttg omet ini. Tapi si gue disini mau ngajak jij ngerenung lebih jauh lagi, n at the end of the day, I want all of you to ask your selves: "Have you (ever) found your soulmate?".

Well, u see fren, I have to go all the way back to years behind, and asked my self the same question: "Have I (ever) found my soulmate?". Untuk ngejawap pertanyaan itu si gue nyoba keras nginget-nginget lagi semua orang yang bisa masuk kategori "kandidat" soulmate si gue. Kriterianya? 1) Yang nyambung --meaning si gue bisa freely bicara tentang apa aja dengan dia tanpa takut n malu. 2) Someone yang kita bahkan gak perlu ngomong (pake kata-kata verbal) untuk ngasih tau what's in my mind and bisa tau what's in his/her mind. 3) Someone yang kita bisa ngabisin waktu berjam-jam "cuma" untuk ngediskusiin hal-hal yg gak penting n saling adu argumen (kadang saking sumangetnya sampe popolotot n tutunjuk), n at the end of the discussion kita masih teuteup jadi the best of friends, no hard feelings, and jadi makin pinter n dewasa. Okeh, so si gue mulai nginget-nginget balad, urut kabogoh, kabogoh, calon kabogoh (hehe) si gue...

Hasilna? Gak ada! Si gue juga syok sendre euy! Gilo leh! Ternyata selama umur si gue nu geus kaasup "menuai padi" ieu si Gue can pernah ngabogaan omet! Gak percaya ama hasil kalkulasi tadi, si gue nginget-nginget n nimbang-nimbang sakali deui.... Angger euwueh! Sedih rasana euy... Kalopun ada yang "nyaris" menuhin ke 3 kriteria di atas, cuma someone from my past, which I pray to God has a happy, better life now with her hubby n children. A girl from a decade ago. Yes Wirda, I remember you. I remember everything about you. Things we used to do, things we used to have. Dia ini fren, yang menurut si gue paling mendekati kriteria yang pantes disebut omet si gue. Percaya nggak fren, si gue n this special one bisa saling tau apa yang mau diomongin tanpa harus ngomong, bisa saling tau apa yang dirasain tanpa harus nanya, sometimes bisa tau kalo salah satu lagi susah hati ato lagi sedih tanpa harus ketemu. Kita biasa diskusi bout many ordinary things (ya kadang sampe popolotot juga) tanpa saling ngerasa sakit hati atouw "dikalahkan n mengalahkan". Kanggo Neng Lia kabogoh si gue sekarang, maap ya hun kalo kebeneran baca ini, ga ada maksud buat ngungkit-ngungkit the past, let the begone begone. Si gue yakin bener, there's always a soulmate for every soul in this world. Well in my case, either I have NOT find one, or I HAD IT once and gone.

It's funny that sometimes you find yourself wondering about wot u got in life. And wot I got? Well, nothing actually. I found myself has been a total mess up since we lost our mother (pray for you all the time Mom, may God bless your soul in heaven). Hayya... wot's this? Sorry, gue ngacapruk lagi ya? Okeh, balik ke soal omet. Have you (ever) found yours? Please, share your opinion with me guys...

Addicted to Stress

Stress, satu kata ajaib yang bisa bikin dunia jadi terbalik. Lo pada pasti sering dong baca berita di koran-koran tentang seseorang yang nekad bunuh diri karena "stress". Masih inget kasus Haryanto? Anak ingusan yang nekad gantung diri karena gak kuat nahan beban malu (baca: stress) karena belum bayar uang buku? Masih inget judul headline di koran-koran yang nulis bahwa jumlah penderita stress di negara kita bertambah berlipat2 gara2 harga BBM naek? Aneh emang, tapi itu faktanya. Stress, ato bisa juga diartiin sebagai "tekanan" emang bisa dateng dalem wujud yang beraneka rupa fren! Selain itu, sifat stress itu sendiri relatif banget. Artinya pengertian masing2 individu tentang stress itu sendiri beda-beda banget, tergantung daya tahan si individu tadi ngadepin segala faktor yang bisa dikategoriin sebagey stress. Coba simak deh kutipan fiksional (tapi sering kejadian) ini:



"Buat saya, stress itu berarti beban kerja bertambah, sementara waktu kerja nggak bertambah" (Subagyo, 42, karyawan swasta)
"Stress itu kalo kena macet di jalan, padahal mesti ngejar meeting ama klien" (Marina, 26, sales executive)
"Saya sih paling ngerasa stress kalo ada audit di kantor. Rasanya deg-degan gitu" (Ahmad, 36, pegawai negeri)
"Saya stress berat tiap kali pulang ke rumah ngeliat tampang istri yang udah pasang muka perang" (Jack, 27, pengusaha muda)
"Aduh, stress nih. Tadi malem ketiduran, nggak sempat ngapalin. Mana dosennya killer lagi" (Susan, 21, mahasiswi)
"Ngejar setoran tiap hari, itu yang selalu bikin saya stress" (Ucok, 31, sopir angkot)
"Setres? Baru denger tuh Oom. Kira-kira laku berapa ya sekilonya?" (Ucup, pemulung)



Dari contoh-contoh diatas aja, kita bisa tarik satu benang merah: faktor-faktor pembentuk stress itu macem-macem, tapi umumnya sesuatu yang dekat dengan kegiatan kita sehari-hari. Disamping itu kualitas dari faktor pembentuk stress itu juga bisa bermacam2. Sebagai seorang pegawai negeri, Ahmad mungkin ngerasa ketar-ketir tiap kali ada tim audit nyelongkrong ke tempat kerjanya. Sementara Udin, rekan sekerja Ahmad mungkin ngerasa bisa-biasa aja. Dari sini mungkin kita bisa ngambil satu lagi kesimpulan: bahwa tingkat penerimaan seorang individu terhadap stress seenggaknya ditentuin oleh faktor eksternal (umumnya sesuatu yang ditakutin) dan faktor internal (daya tahan mental si individu tadi ngadepin faktor2 pembentuk stress) . Untuk tiap2 faktor pembentuk stress (eksternal) yang sama, masing2 individu punya daya tahan yang berbeda-beda.

So, apa kita bisa kemudian ngambil kesimpulan, bahwa stress sama dengan sesuatu yang destruktif? Sesuatu yang bersifat ngerusak? Sesuatu yang ngerugiin? Bisa jadi. Tapi fren, pernah kepikiran ngga? Somehow, stress itu bisa jadi asset. In my opinion fren, stress itu punya sifat pendorong, motivator. Coba deh eluh inget-inget lagi, berapa kali eluh mbela-belain begadang ngerjain tugas ato presentasi penting yang bikin eluh ngerasa setres berat. Pernah merhatiin nggak, bahwa under stress, hasil kerjaan kita cenderung lebih bagus. Si gue bukan anak psikologi whatsoever, tapi boleh pan kalo si gue ngasih analisis (kajeun lah rada ngaco ge, da bukan lagi nulis karya ilmiah ieu). Menurut gue mah, dalam kuantitas dan kualitas tekanan stress tertentu, kita terdorong buat nyalurin yang terbaik yang kita bisa (seringkali itu diperintah sama alam bawah sadar kita). Alesanna mungkin bisa karena emang kita sangat amat ingin skale nunjukin bahwa kita mampu, atau bisa juga karena sieun berat ngebayangin si bos molotot kalo kerjaan kita itu gagal. Lah, apapun alesannya, kerja dibawah tekanan stress tertentu bikin diri kita lebih baik. Titik. Take it for granted.

Si gue juga percaya (pedah ngalamin sendre) bahwa makin kita sering ngadepin (n live with) stress itu, daya tahan kita terhadap stress juga ikut tumbuh. Analoginya mah kira2 mirip drug addicts, dosis yang dibutuhin makin lama makin gede, karena badan udah ngebentuk antibodi untuk dosis yang lama. Gitu. Si gue percaya bangeds ama apa yang si gue omongin ini. As the matter of fact, si gue mah bisa dibilang udah sah jadi seorg "stress addict". Kalo diinget-inget, si gue punya kebiasaan suka mepet-mepetin kerjaan sedeket mungkin ama deadlinenya. Bukan kebiasaan yang bagus, he-eh si gue ge tau! Tapi susahnya, ya karena si gue yakin bangeds semakin mepet ke deadline, adrenali makin terpacu, n kerjaan jadi makin bagus hasilnya, karena pas ngerjainnya semua sel2 otak bisa dipaksa bekerja. Kenyataannya fren, itu yang selama ini gue rasain.

Anyone of u wanna say a word bout it?

Friday, November 11, 2005

The "Bomb Doctor" Died!

Kalo ada berita yang bikin gw demen banget minggu ini, ya berita ini: Azahari si Dokter Bom tiwas, koit! This is very very cool! Akhirnya kebanyakan dari kita bangsa Indonesia bisa bernafas lega... Bukan cuma karena kita "lepas" dari orang yang bisa dikategori-in sebagai Mbahnya Teroris ini doang, tapi lebih jauh lagi fren... paling engga ada beberapa poin yang bisa gw sebut disini:

PERTAMA
Gw udah cape banget negara kita disebut sebagai "negara nggak aman" (padahal di Amman aja bom meledak.. itu kan kota paling aman sedunia, lha wong namanya aja Amman). Gw eneg banget ama negara-negara "tertentu" (u know who lah) yg seenak udelnya ngecap kita sebagai "sarang teroris di Asia Tenggara" n lalu dengan semena-mena mberlakuin "travel warning" atas negara kita. Woy, Mister, Indonesia itu bukan cuman Bali ama Jakarta doang! Makanya gaul dong Mister, Indonesia teh luas tau! Nah, dengan tiwasnya si Dokter Bom gw pengen liat, apa yang mereka bilang, apakah si Mister-mister itu bakal nyambut gembira, atau dingin-dingin aja (karena mungkin berapapun gembong teroris yang kita bikin koit buat mereka mah nggak ngaruh, tetep aja nganggap kita sarang teroris).

KEDUA
Selama ini kan tiap-tiap ada bom mledug Polisi kita selalu nunjuk "noh, si Azahari yang bikin"... Terus terang aja man, dari dulu gw nggak yakin kalo semua kejadian (ato sebagian besar) bom mledug di Indonesia itu kerjaan Azahari cs. OK, mereka bikin beberapa lah, tapi please deh, are you really sure that they have THAT kind of resources? Nggak deh. Nah, dengan tiwasnya Azahari kita bisa liat.. apa klaim itu bener atau ngaco. Prediksi gw mah, itu klaim yg ngaco sodara-sodara. Gw selalu yakin bahwa ada kekuatan lain yg lebih gede, yg punya akses ke resources yg diperluin buat bikin bom yang rumit. Siapa? C'mon lah... u knew exactly who they are.

KETIGA
Dengan tiwasnya Azahari, salah satu tetangga kita yg kebelet banget pengen jadi Uncle Sam Juniorhey, you saw their policemen walking around on our soil rite? mestinya kehilangan alesan n justifikasi untuk ngubek-ngubek negara kita (). Gw eneg banget ngeliat mereka napsu banget nancepin pengaruh (& kepentingan) mereka di negara kita. Setelah Timor Timur, si Mister sekarang lagi ngecengin Papua. Mentang-mentang kita lagi susah, dipikirnya gampang gitu buat bikin East Timor Part 2? Huh, over our dead bodies Mister!

KEEMPAT
Ini momentum yg bagus banget buat POLRI. You guys mau bersih-bersih kan? Sok atuh, lakuin sekarang! Jangan cuma lip service doang!

So now, kita sama-sama liat fren, gimana kelanjutannya. Please, please always be aware that many powers are trying to put their feet in our country. We must fight 'em back. Not with arms, but by changing our mindsets.